Rabu, 30 November 2011

Berawal Dari Sms (Katanya..)




Jadi begini ceritanya..postingan kali ini bukan semuanya tulisan saya..Sengaja repost dari note nya temen yang terinspirasi dari sms yang saya kirim untuknya beberapa hari yang lalu..(wkwkwkwk…GeeR jadinya..)..
Mbak puutt..tak postingin ya note mu…ada yang dikurangin dikit.. ^_^V    let’s..cekidott..!!

Minggu, tanggal 02 Oktober 2011, Hmmm... malam ini, ada yang terasa berbeda... entah karena lagi suntuk atau tak enak hati. Jam 22 : 45: 47 HP ku tiba-tiba berbunyi, ternyata sebuah pesan masuk yang isinya " Wahai Saudariku, jagalah dirimu dan hatimu baik-baik karena Allah, agar kelak Allah memberikan seseorang kepadamu, seseorang yang juga menjaga dirinya dan hatinya.
Jangan bersedih jika hanya karena kamu tidak merasakan kemesraan-kemesraan dan perhatian-perhatian yang tidak halal itu, tapi bersedihlah ketika seseorang yang belum tentu menjadi milikmu dengan bebasnya memasuki hatimu, mengusik perhatianmu dan mengajakmu untuk murka Allah.
Ingatlah, ketika itu terjadi.. Maka air mata yang tumpah bukanlah Ridha Allah.
Bersabarlah kawan, karena waktu itu akan tiba... Waktu ketika Allah mengganti kesabaran kita dengan memberikan seseorang yang juga bersabar menjaga hatinya untuk kita.
Dan apabila air matamu tumpah dalam perjuangan ini, maka Ridha Allah lah yang kamu peroleh, karena kamu telah menempatkan cinta pada fitrahNYA.
Indah bagi orang-orang yang menghargai dirinya dan hatinya hanya untuk Allah. :-) "

Tak terasa air mataku mengalir begitu saja... Huuuuffth...! ternyata selama ini aku masih terlalu egois, Mohon AmpunMu Ya Allah... T_T

Dan herannya sms ini tepat sekali terkirimnya.... (Ra' ngapusi Yoen..! hehehe.. dan Insya Allah ujian ikhlas tahap I gak remidi wez.. Amin..!) love U Ukhti ku sayang..!!

Dan inilah Do'a ku untuk mu "sayang"

Ya Rabb...
Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku..
seseorang yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu,
seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau..,
seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMU.
Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting,
yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya.
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup,
sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.
Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cedas,
seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku,
seorang pria yang tidak hanya memujaku tapi juga dapat menasehatiku ketika aku berbuat salah...
Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku,
seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi,
seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang waita ketika aku di sisinya...

Ya Rabb...,
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna, namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMU,
seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya..,
seorang pria yang membutuhkan do'aku untuk kehidupannya,
seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya,
seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna...

Ya Rabb...
Aku juga meminta, buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga,
berikan aku hati yang sungguh mencintaiMU sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku..,
berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMU,
berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdo'a untuknya..,
berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya.
berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana, mampu memberikan semangat, serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan " Betapa Maha BesarNya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna"

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat, dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan... Amiiinn... :-)

Senin, 11 Juli 2011

Kesejukan Jejak Izrail atas Sirosis Hepatis (Part II)


Sirosis hepatis adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Biasanya dimulai dengan adanya proses peradangan nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul. Distorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan sirkulasi mikro dan makro menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul tersebut.

Setelah cross chek therapy dengan teman, aku kembali masuk untuk menginjeksikan Hepamerz 5mg, Meropenem 1gr, Strongger Neo-Minophagen C 1 amp, dan analgesic (non opiate) Novalgin 10mg yang mungkin tidak begitu efektif untuk menurunkan skala nyeri karena sifatnya yang non opiate pada kasus terminal seperti ini. “Mbak makannya cuma separo..gpp ya mbak?” suaranya yang parau tampak jelas menahan tangis. “Iya ibu gpp, obatnya minta tolong diminumkan nggih,,bapak hanya mau dengan ibu” kataku sambil berharap bisa menghiburnya. Setelah menjelaskan beberapa fungsi obat ini, segara kuinjeksikan melalui instoper yang terpasang di tangan kanannnya, kulihat ibu ini dengan telaten menyuapi bubur aminoleban, meminumkan obat sambil bercerita tentang anak mereka dirumah. Sebuah drama penaklukan yang hebat! Tak dapat dipungkiri, bapak yang sedari tadi non kooperatif denganku, begitu tenang saat ini. Subhanallah..inikah bukti Mitzaqan Ghaliza itu??

Beberapa saat kemudian ibu itu keluar, menghampiriku dan menanyakan kondisi suaminya. Telah kujelaskan sebatas kondisi umum pasien, karena untuk prognosis memang telah disampaikan sebelumnya oleh dokter, dan keluarga masih mempertimbangkan DNR untuk pasien tersebut. DNR atau Do Not Resusitation adalah suatu keputusan untuk tidak melakukan tindakan resusitasi pada fase asystole, make easily for sleep away, rhyme in peace. Mungkin dalam pandangan awam tindakan resusitasi tampak kejam, dengan menekan bagian dada pasien berkali-kali, namun dengan prosedur itulah kami berusaha untuk menimbulkan kembali denyutan jantung, bukankah itu lebih manusiawi?? Wallahu’alam… Sebelum keluar, ibu itu menitipkan suaminya, untuk dijaga dan segera mengabarinya diluar jika terjadi apa-apa. “Maafkan suami saya ya mbak, kalau terus merepotkan, tidak biasanya dia marah-marah seperti ini.” Katanya sambil meneteskan air mata. Okay.. throwing tissue box forgetting and apologize received.. ^_^ Hanya senyuman dan beberapa kata yang kusampaikan, berharap membuat dia sedikit lebih tenang, berempati atas keadaannya sekarang.

Dokumentasi tindakan selesai, aku ingat tadi diminta untuk mengganti IV line di L2. Sebelum beranjak ke pasienku yang lain, kembali aku masuk memastikan aminofusin hepar lancar mengalir melalui IV line di tangan kirinya. Jika sebelumnya ia meminta macam-macam, berbicara kesana kemari, namun tidak dengan sekarang, lebih tenang, berbicara dengan bahasa daerah yang dulu akrab di telingaku semasa kuliah. (hmm..tapi darimana ya?? Ahh..jadi ingat kampus nusantara ku di Ungaran J banyak ku temukan bahasa planet disana..hehehe..) sesekali ia menyebut nama Allah, bahkan membaca surat Al-fathihah sampai selesai. Ada apa ini?? Efek obat?? Ataukah…?? Kulemparkan pandangan ke arah monitor, sinus rhythm, TTV dalam batas normal, NRM aman, airway bebas.. Ya Allah kutitipkan dia padaMu…

Segera aku keluar, beranjak ke pasienku yang berada di kiri depan L5. Sudah ada temanku disana yang akan memasang IV line. Pasien dengan hipoalbumin, oedem anasarka. Tusukan yang pertama gagal, padahal vena sudah teraba jelas, saat insersi darah keluar tetapi begitu jarum dilepas, kolaps. Koq bisa ya..?? Okelah, untuk yang kedua kuserahkan ke seniorku., dan gagal lagi, dengan kasus yang sama, vena teraba kemudian kolaps. Kami semakin penasaran sekaligus tertantang untuk bisa memasangnya. Setelah beberapa menit, akhirnya mbak seniorku berhasil pada tusukan ketiga di brachialis kanan.

“Bradiii…Bradii...Bradii...L5!!!” terdengar terikan keras dari temanku diseberang sana. Teriakan khas ruang ICU yang menunjukkan emergency, bilamana tampak di monitor bradikardi = denyut jantung kurang dari 60x per menit. Ya Allah L5?? Pasienku…!! Langsung aku lari sambil mendorong trolly emergency menuju L5, memasang APD tampak semua angka di monitor berwarna merah dengan alarmnya yang khas. Segera kuambil jackson reese dan menyambungkannya dengan O2 sentral untuk ventilasi, sementara temanku sudah dalam posisi resusitasi. Bradi 45---30---21--- teraba carotis lemah, masih ada denyut, ventilasi lanjut. “Masukkan SA 2 Adre 1..!! (Sulfas Atropin 2 ampul dan Adrenaline 1 ampul) instruksi dokter jaga disampingku, segara kuinjeksikan. berangsur-angsur nadi naik, ventilasi dilanjutkan, keluarga segera dipanggil. Hanya selang 2 menit asystole, carotis tak teraba, segera kuambil posisi resusitasi, lima siklus berlalu denyut masih tetap tak teraba. Walaupun belum sempat ada makanan yang masuk sedari pagi, selalu ada energi yang datang entah dari mana saat melakukan RJP. Ada rasa bersalah, kasihan, sedih, diiringi suara tangisan, doa dan semua yang memilukan,,ahh selalu seperti ini.. I hate this moment..!! Pada siklus ketiga periode kedua, perempuan yang disampingku memegang tanganku erat “Sudah mbak hentikan saja, saya ikhlas..” Ya Rabb sampai disinikah..?? segera kuhentikan, memeriksa pupilnya, kusampaikan midriasis maksimal.. Saat itu 09.45 Innalillahi wa inna ilaihi rojiun…

Tiap-Tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan (QS. Al-Anbiyaa: 35).

Setelah mendengar penjelasan dari dokter keluarga dipersilahkan masuk untuk berdoa. Kulepas Jackson reese, mematikan monitor, infuse pump, melepas kabel monitor DC shock dan merapikan trolly emergency. Salah satu keluarganya menghampiriku, “Mbak sampai berapa jam kami bisa keluar dari sini, biar segera di bookingkan pesawat untuk dibawa pulang ke Lombok.” Hah..??baru kuingat logat bahasa yang kudengar tadi pagi,,,”Iya pak segera kami urus,mungkin 2 atau 3 jam lagi..” kataku. Segera kuselesaikan prosedur dan meretur obat. Di dalam lift menuju farmasi lantai 5, banyak perbincangan dalam batinku, sungguh aku menyesal sempat marah dengan bapak tersebut, meremehkan bel, meninggalkannya untuk tindakan lain hingga temanku yang melihat kondisi bradi dari monitor sentral. Tapi bukankah tadi sebelum kutinggalkan TTV dalam batas normal, ECG sinus rhytm, therapy sudah kumasukkan, toh belum ada 10 menit, lalu apa yang terjadi…????

Retur obat selesai, kupersilahkan keluarga untuk keluar dan melakukan perawatan jenazah. Di ICU dalam satu minggu bisa sampai 2 kali aku melakukannya, namun untuk kali ini totally different..!! Tanpa ragu aku masuk ke L5, kulihat ada yang berbeda dengan jenazah ini, ahh tidak mungkin, ku raba kembali carotis, tak ada respon, tak ada lagi tanda-tanda kehidupan,,tapi mengapa..???apa gara-gara aku tidak memakai kacamata??? jantungku berdebar kencang, merinding, antara takut, dan heran, segera aku keluar,dan memanggil Ibu NA (Nurse Assistant) didepan pintu L3 “Bu Nur njenengan mriki, coba ibu liat…” dengan cepat Bu Nur mengikutiku “Subhanallah…” serunya. “Iya kan buk bapaknya tersenyum..??”kataku meyakinkan lagi Subhanallahhiwalhamdulillahuallahukbar… Izrail meninggalkan jejak yang begitu indah kali ini, bersamaan dengan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Sungguh baru sekarang aku melihat kondisi jenazah dengan senyum seperti ini,ada rasa haru, kagum dan entah apalagi.

Perawatan Jenazah yang biasanya dilakukan 2 orang, sekarang ramai dengan 6 orang, seniorku yang bertahun-tahun berdinas juga baru kali ini, melihatnya. Lalu, amalan apa yang dilakukannya hingga bisa meninggalkan jasad mulia seperti ini?? Memang tadi pagi, aku belum sempat melihat pengkajian sosialnya, pekerjaanya apa? rumahnya dimana? Aku juga tidak tahu. Hingga perawatan pun selesai, dan keluarga dipersilahkan masuk. Wanita itu dengan linangan air matanya menghampiriku, memohonkan maaf atas kesalahan suaminya, dan berterimakasih. Darinya pula aku tahu pekerjaan suaminya adalah guru agama Islam di sebuah SLTP dan guru ngaji di lingkungannya. Ya Rabb hari ini telah kubuktikan sebuah janji dalam kitab suciMu. Segala puji hanya bagi Allah yang telah memberikanku kesempatan untuk berjumpa, sekedar merawat manusia pilihanMu, walaupun sebentar, walaupun melibatkan emosi dan sempat marah..ahh itu yang kusesalkan hingga saat ini…

Surabaya, 4 Juli 2011

Great experience ,from my “warm” room!

Senin, 04 Juli 2011

Kesejukan Jejak Izrail atas Sirosis Hepatis (Part I)



Sulit untuk mengawali hari jika semua berlalu tanpa ada niatan kuat. Seperti hari ini rabu 29 Juli 2011, tanggal merah = libur untuk sebagian komunitas di luar sana, tidak untuk kami perawat, ataupun beberapa “profesi full time” lainnya…Tanggalan kami hitam semua..hehehe..J Dengan menyebut AsmaMu Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..Ilahi mudahkanlah langkah hamba hari ini untuk beribadah kepadaMu, berikanlah selalu hal terbaik untuk pasien kami,,amin..
Ns. Ayoen—Left 5/Mr.B. / Sirosis Hepatis/dr.E….
Wow..malas pun lenyap berganti semangat begitu melihat kasus kelolaan hari ini. Yup..Sirosis Hepatis adalah kasus interna yang paling ku minati sedari kuliah, panum, profesi ners hingga saat ini. Penyakit para alcoholic yang beberapa periode dalam presentasi semasa kuliah menjadi bahasanku, beradu pendapat dengan dosen masalah symptom yang membuat penasaran hingga akhirnya kubuktikan sendiri bagaimana bentuk Venektasi hipertensi porta, Spider naevy dan Eritema Palmaris di C3L1 RSDK Semarang.
It’s time to hand over..berdiri di depan pasien dengan flow sheet berukuran 70x40 cm. Sekilas pasien tampak gelisah, belum juga operan dimulai, bel berbunyi—left5. Langsung saja aku masuk kedalam ruang kaca di depan kami, menyapanya dan menawarkan bantuan. Ternyata dia meminta dibawakan HaPe dan beberapa barang pribadi lainnya hinggga berlanjut dengan permintaan” lain yang menggambarkan sudah mulai terjadi kemunduran kognitif, dan disorientasi terhadap waktu dan tempat. Pasien baru dari ruang interna, atas indikasi tachypneu, bradikardi dan asidosis metabolik. Mr. B dengan Sirosis Hepatis, Anti HCV (+), GCS: 4-4-6 TD: 135/88 mmHg; HR: 110; T: 37,8oC; RR: 34x/m, SpO2 : 97% dengan NRM 8 lpm. Hematemesis 2x periode, sudah mendapatkan tranfusi albumin 2 hari yang lalu, anemia, kesan masa protrombin memanjang dengan GDS 215. Sejenak menghela nafas…Fase terminal dengan palliative care, batinku.
Asites, jaundice, ikterus dengan mata cekung, venektasi hipertensi porta, eritema palmaris dan tidak nampak adanya spider naevy. Biasanya dengan kondisi seperti ini sudah terjadi beberapa gejala perdarahan akibat varises esophagus, baik itu hematemesis maupun melena. Namun tidak dengan bapak ini, kenapa ya..??padahal beberapa symptom sudah mengarah ke encephalopathy hepatic. Okelah PR bwatku…!!
Add caption
Sudah lebih dari lima kali bel itu berbunyi L5,lagi dan lagi..tidak ada yang lain hanya minta HaPe untuk mengabari saudara” yang jauh katanya,..”maaf bapak tidak bisa, istirahat ya,perbanyak doa agar lebih tenang” still broken record alias jawaban yang sama dariku. Memang beberapa pasien gelisah selalu ngeyel dan tidak kooperatif, maklumlah namanya juga bawah sadar, hanya sabar yang harus dipertebal. Kali ini bel ke enam, ada rasa kesal menyelinap, ahh..pasti minta HaPe lagi, pikirku..bel kumatikan dan tetap berdiri didepan flow sheet untuk melanjutkan observasi dan askepku, toh jarak antara aku dan pasien tidak sampai 1 m, hanya dibatasi dengan kaca saja, sehingga masih tampak jelas bila ada sesuatu dengan pasien. “Praakkk…” tampak benda kotak hijau melayang tepat di depanku hingga akhirnya terbentur kaca dan jatuh. Astaghfirullah…bapak itu melempariku dengan kotak tissue..pengen marah rasanya,,sabaaarr ayoeeenn..!! Kubuka pintu dan masuk “Ada apa bapak,,..??” masker ini memang bisa menutupi wajah cemberutku namun irama suara yang sudah kupermak masih jelas menggambarkan kejengkelan (Ya Allah..sepertinya aku harus remidi untuk ujian kesabaran kali ini) “Mana HaPe saya?tolong panggilkan istri saya?” katanya sambil melepas NRM yang terpasang di hidungnya. “Bapak belum saatnya jam berkunjung, tidak boleh ada keluarga yang masuk,,saya suapin ya pak, setelah itu minum obat..” jawabku sembari memasang alat bantu nafas tersebut. “Saya tidak mau dengan mbak, saya hanya mau dengan istri saya,mengerti!!” katanya dengan nada yang lebih tinggi. Sekali lagi kukatakan jawaban yang sama, sambil melepas maskerku dan tersenyum ke arahnya (berharap marahnya reda dan mau makan) “Yang harus melayani itu ya harus istri saya, aduh mbak capek saya ngomong..Pokoknya saya hanya mau istri saya TITIK..!!” OMG…failed!! Rayuanku mental entah kemana, ku pasang masker dan berbalik untuk memanggil sang istri di ruang tunggu, bonus untuknya dan pelanggaran untukku.

Minggu, 03 Juli 2011

Aesthetic_IrYu


I realize that become a nurse it is not easy… After watching the movie and listening to this music make me know, what figure should I become in future professional nurse..Eventhough TMD movie explore about doctor but that is show a professional nurse..Miki-san and Asada Sensei nice to know you.. ^0^


Longing for you day and in DREAM

I’m hoping YoU aRe HerE and leading my way

You SteeRs my road ANYTIME I need

If you walk away I will follow you

Trying my life with your SacRed GifT you gave to me

I won’t vain and succeed it as your PreSCiouS SOUL

Holding your hand

And I’m WalKing ThroUgH the all of the world

Carrying your wish like the VenUs in the DimE SKY


Aesthetic _ Uchida Akari

Ost. Iryu/Team Medical Dragon

Jumat, 03 Juni 2011


Sedari dulu aku...Pengagum langit


"Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, demi bulan apabila mengiringinya, demi siang apabila menampakkannya, demi malam apabila menutupinya, demi LANGIT serta pembinaannya, demi bumi serta penghamparannya, demi jiwa serta penyempurnannya. Maka Dia Mengilhamkan (jalan) kejahatan dan ketakwaannya." (QS.Asy Syams 1-8)


Langit bagiku tak hanya sekedar atap dunia. Melihat langit dalam berbagai macam warna adalah sama dengan berjumpa dengan suasana hato. Yah walaupun bukan aku meby teman, sodara or dia yang jauh disana..(hyaa..sapa ya..?? that should be you!). Keluar rumah dan melihat langit adalah hiburan yang murah bagiku. Curhat dengan orang teman, adalah hal yang biasa, namun curhat dengan langit adalah gila..!!hehehe..kadang aku menyukai beberapa hal gila seperti ini. Aku suka ketika ada kado yang mungkin tidak indah tapi special bagiku (ex: rujak buah dari si sayur, red:), langsung kukatakan padanya, bahkan tak jarang aq bercerita pada langit saat aku mendewakan emosi yang melelehkan air mata.


Kala itu masih TK, saat ada sapu tangan menggantug di seragam biruku, saat aku masih jadi penguasa ayunan di depan sekolah. Konon yang datang terpagi di sekolah dia bakal menguasai ayunan karet di samping pohon belimbing depan sekolah Tk ku Alhidayah namanya. Dalam satu hari dialah yang mbau rekso ayunan itu, its mean that everyone who want it must have permit from he/she. Dengan begitu, qt sudah senang, sudah merasa menjadi pemimpin atau lebih gampangnya penguasa. Jelas sudah naluri menjadi penguasa memang ada bahkan mungkin sejak dalam kandungan..ahh..manusia..!!


Back to my sky..Pas TK itu aku beranggapan bahwa Tuhanku Alloh SWT, berada disana, di langit, tempat tertinggi dimana Dia bisa melihatku, everything I do. Sehingga saat ibu mengajarkanku untuk selalu mengadu dan meminta padaNya, aku selalu memandang ke langit, bercerita pada langit walaupun dalam hati saja. Sampai saat inipun kebiasaan itu terbawa,saat aku tahu bahwa Alloh tidak hanya di langit yang jauh, namun dekat di hatiku,, melihat, mengagumi dan bercerita pada langit!! (Jika anda berpikir saya gila, ga pa” wis… :D )


Langit sebuah inspirasi tanpa batas, atap yang tak ada seorangpun tahu ujungnya. Menurutku langit tak hanya atap namun lantai juga. Jauh dibawah sana, dibalik bumi juga masih ada langit bukan??Langitpun memiliki versi tersendiri bercerita pada kita,,,biru, putih, abu-abu atau bahkan hitam adalah cara menghantarkan sebagian kecil rahasia Penciptanya…Subhanallah…

Bagiku the most beautifull scenery in the world is sky,,Karena langitku juga milikmu…mungkin warna langit ditempat kita berbeda, namun apapun cuacanya langit kita tetap sama.


Langit sampaikan padanya aku baik” saja dsini.. ^_^V

Minggu, 27 Februari 2011

The Opposite


On the opposite coast of sadness
is something called a smile

On the opposite coast of sadness
is something called a smile
But before we can go there,
is there something we’re waiting for?

In order to chase our dreams, we can’t have a reason to run away
We’ve got to go, to that far away summer’s day

If we find it tomorrow, we can’t sigh
Because like a boat that opposes the stream
we have to walk straight on

In a place worn down by sadness
something called a miracle, is waiting
Yet we are still searching
for the sunflower that grows at the end of spring

The warrior who awaits the morning light
before he can clasp it with red nails, his tears glitter and fall

Even if we’ve grown used to loneliness
only relying on the light of the moon
We have to fly away with featherless wing
just go foward, just a little further

As the rainclouds break
the wet streets sparkling
Although it brings only darkness
A powerful, powerful light
helps push us to walk on

Sabtu, 22 Januari 2011

My Second Idol After Muhammad SAW

Bercerita tentang idola ga akan nada habisnya. Kali ini ada sedikit cerita tentang sosok muslimah yang patut dijadikan idola bagi kaum wanita. Yah..this is about Khadijah Ra. Diriwayatkan dalam hadits shahih, dari Abu Hurairah ra., dia berkata :"Jibril datang kepada Nabi SAW, lalu berkata :"Wahai, Rasulullah, ini Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah, makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan kepadanya salam dari Tuhannya dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga, (terbuat) dari mutiara yang tiada suara ribut di dalamnya dan tiada kepayahan." (Shahih Bukhari, Bab Perkawinan Nabi SAW dengan Khadijah dan Keutamaannya, 1/539

Khadijah rha. adalah orang pertama yang memeluk Islam. Ia menduduki tempat terhormat sebagai istri pertama Nabi Muhammad saw. Waktu ia menikah, Muhammad SAW berusia 25 tahun, dan Khadijah 40 tahun. Pada hari yang telah ditentukan, sanak keluarga Muhammad, termasuk pamannya Abu Thalib dan Hamzah ra, berkumpul di rumah Khadijah rha. Abu Thalib-lah yang memberikan kata sambutan dalam upacara pernikahan mereka. Nabi Muhammad tidak menikah dengan wanita lain selama Khadijah masih hidup. Khadijah sempat mendampingi Muhammad 25 tahun lamanya setelah perkawinan, dan meninggal dunia tiga tahun sebelum Hijrah.

Khadijah memberikan enam anak, dua laki-laki: Qasim dan Abdullah, keduanya meninggal waktu masih bayi dan empat orang anak wanita: Fathimah az-Zahra, Zainab, Ruqaya, dan Ummi Kalsum. Karena Qasim-lah kadang-kadang Nabi disebut Abul Qasim (ayah Qasim). Anaknya - Zainab - dinikahkan dengan sepupu Zainab. Kedua anak perempuan lainnya, Ruqaya rha. dengan Usman ra. dan Ummi Kalsum rha. juga dengan Usman ra. setelah Ruqaya meninggal dunia. Fathimah az-Zahra rha, anak yang paling disayang Nabi, dinikahkan dengan Ali ra. Keturunan penerus Nabi ialah melalui anak laki-laki Fathimah az-Zahra, Hasan dan Husain. Kecuali Ibrahim yang juga meninggal dunia dalam usia muda, semua anak Nabi diperoleh dari perkawinan beliau dengan Khadijah. Rumah kediaman Khadijah kemudian dibeli oleh Amir Muawiya dan diubah menjadi masjid. Sampai sekarang, masjid itu masih menggunakan nama wanita agung itu.


Khadijah adalah wanita pertama yang beriman kepadanya ketika Nabi SAW berdoa (memohon) kepada Tuhannya. Khadijah adalah sebaik-baik wanita yang menolongnya dengan jiwa, harta dan keluarga. Peri hidupnya harum, kehidupannya penuh dengan kebajikan dan jiwanya sarat dengan kebaikan. Rasulullah SAW bersabda :"Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar, dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan dan dia menolongku dengan hartanya ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa." Kenapa kita bersusah payah mencari teladan di sana-sini, pada hal di hadapan kita ada "wanita terbaik di dunia," Khadijah binti Khuwailid, Ummul Mu'minin yang setia dan taat, yang bergaul secara baik dengan suami dan membantunya di waktu berkhalwat sebelum diangkat menjadi Nabi dan meneguhkan serta membenarkannya.

Sayidah Khadijah rha. adalah wanita pertama yang bergabung dengan rombongan orang Mu'min yang orang pertama yang beriman kepada Allah di bumi sesudah Nabi SAW. Khadijah rha. membawa panji bersama Rasulullah SAW sejak saat pertama, berjihad dan bekerja keras. Dia habiskan kekayaannya dan memusuhi kaumnya. Dia berdiri di belakang suami dan Nabinya hingga nafas terakhir, dan patut menjadi teladan tertinggi bagi para wanita. Betapa tidak, karena Khadijah rha. adalah pendukung Nabi SAW sejak awal kenabian. Ar-Ruuhul Amiin telah turun kepadanya pertama kali di sebuah gua di dalam gunung, lalu menyuruhnya membaca ayat- ayat Kitab yang mulia, sesuai yang dikehendaki Allah SWT. Kemudian dia menampakkan diri di jalannya, antara langit dan bumi. Dia tidak menoleh ke kanan maupun ke kiri sehingga Nabi SAW melihatnya, lalu dia berhenti, tidak maju dan tidak mundur. Semua itu terjadi ketika Nabi SAW berada di antara jalan-jalan gunung dalam keadaan kesepian, tiada penghibur, teman, pembantu maupun penolong. Nabi SAW tetap dalam sikap yang demikian itu hingga malaikat meninggalkannya. Kemudian, beliau pergi kepada Khadijah dalam keadaan takut akibat yang didengar dan dilihatnya. Ketika melihatnya, Khadijah berkata :"Dari mana engkau, wahai, Abal Qasim ? Demi Allah, aku telah mengirim beberapa utusan untuk mencarimu hingga mereka tiba di Mekkah, kemudian kembali kepadaku." Maka Rasulullah SAW menceritakan kisahnya kepada Khadijah rha. Khadijah rha. berkata :"Gembiralah dan teguhlah, wahai, putera pamanku. Demi Allah yang menguasai nyawaku, sungguh aku berharap engkau menjadi Nabi umat ini."


Nabi SAW tidak mendapatkan darinya, kecuali peneguhan bagi hatinya, penggembiraan bagi dirinya dan dukungan bagi urusannya. Nabi SAW tidak pernah mendapatkan darinya sesuatu yang menyedihkan, baik berupa penolakan, pendustaan, ejekan terhadapnya atau penghindaran darinya. Akan tetapi Khadijah melapangkan dadanya, melenyapkan kesedihan, mendinginkan hati dan meringankan urusannya. Demikian hendaknya wanita ideal. Itulah dia, Khadijah rha, yang Allah SWT telah mengirim salam kepadanya. Maka turunlah Jibril A.S. menyampaikan salam itu kepada Rasul SAW seraya berkata kepadanya :"Sampaikan kepada Khadijah salam dari Tuhannya. Kemudian Rasulullah SAW bersabda :"Wahai Khadijah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu dari Tuhanmu." Maka Khadijah rha. menjawab :"Allah yang menurunkan salam (kesejahteraan), dari-Nya berasal salam (kesejahteraan), dan kepada Jibril semoga diberikan salam (kesejahteraan)."


Sesungguhnya ia adalah kedudukan yang tidak diperoleh seorang pun di antara para shahabat yang terdahulu dan pertama masuk Islam serta khulafaur rasyidin. Hal itu disebabkan sikap Khadijah rha. pada saat pertama lebih agung dan lebih besar daripada semua sikap yang mendukung da'wah itu sesudahnya. Sesungguhnya Khadijah rha. merupakan nikmat Allah yang besar bagi Rasulullah SAW. Khadijah rha. mendampingi Nabi SAW selama seperempat abad, berbuat baik kepadanya di saat beliau gelisah, menolongnya di waktu-waktu yang sulit, membantunya dalam menyampaikan risalahnya, ikut serta merasakan penderitaan yang pahit pada saat jihad dan menolongnya dengan jiwa dan hartanya. Rasulullah SAW bersabda :"Khadijah beriman kepadaku ketika orang- orang mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan. Dan dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain dia."
( HR. Imam Ahmad dalam "Musnad"-nya, 6/118) (Repost from azharjaafar)

Top of Form