Selasa, 23 November 2010

Preambule



Pray For Indonesia

Beberapa hari terakhir ini banyak slogan “Pray For Indonesia”. Pertiwi sedang berduka (again) setelah pada hari senin yang lalu terjadi Tsunami dengan gempa berkekuatan 7,1 ScR di Kepulauan Mentawai Sumatra Barat. Salah satu asset terbesar Indonesia dengan pesona ombaknya, konon kepulauan Mentawai memiliki daya pikat dengan ketinggian ombak no. 3 di dunia. Otomatis devisa Negara mengucur dari ketertarikan wisatawan manca untuk berkunjung ke daerah ini. But..Paradise is over..Kemudian disusul keesokan harinya sang Merapi Vomitus untuk kesekian kalinya. Hingga yang membuat gempar adalah sang juru kunci Mbah Marijan ikut tewas dalam kejadian wedhus gembel ini. Benar-senar sebuah loyalitas tugas yang luar biasa..Salute to Mbah Marijan, smoga arwahnya diterima disisi Allah SWT amien…

Sebagai wujud partisipasi kami terhadap kejadian memilukan ini, kampus NWU menerjunkan beberapa relawan untuk bencana Merapi. Kloter pertama telah diberangkatkan dengan dipimpin langsung oleh Puket I kami dan beberapa mahasiswa. Namun saat itu kami harus menjalankan 1 SKS kami, yaitu pelatihan BTCLS stand for Basic Trauma Cardiac Live Support. Sebuah event yang diadakan untuk meningkatkan kemampuan skill kami dalam kegawatdaruratan. Konon menurut beberapa alumni, sertifikat pelatihan seperti ICU, PPGD or BTCLS inilah yang nantinya menjadi nilai plus bwat kami untuk mencari kerja.

Keinginan menjadi relawan harus ditunda terlebih dahulu, hingga kami menyelesaikan beberapa rangkaian pelatihan, yudisium dan sesi pemotretan (hwehehe..bak artis aja.. J ). Hingga kemudian ada tawaran untuk kami mahasiswa Profesi Ners untuk menjadi relawan Merapi yang akan segera diberangkatkan pada kloter II nanti. Alhamdulillah..akhirnya proposal di acc juga. Sebelumnya saya sempat chat dengan salah satu dosen tentang posisi kami yang masih pengangguran kos (menunggu SKL, ijazah, red.) sebelum sumpah untuk ikut sebagai relawan merapi. Thankz to Mr. GGW ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar